Haryenti

Hobbi menulisku tersalur berkat rajin membaca pada waktu kecil dulu. Dulu hobbi menulisku tersalur pada catatan diariku, tersalur pada mading sekolahku. Sekaran...

Selengkapnya
Navigasi Web
Setengah Jalan Menuju Bait-Mu,Episode 3

Setengah Jalan Menuju Bait-Mu,Episode 3

Tantangan Hari Ke-107

#TantanganGurusiana

Suatu malam Ana tersentak dari tidur nyenyaknya. Ana melihat di sampingnya ibu sudah tak ada. Ana tahu kalau di jam segini, ibu biasanya shalat tahajut. Ana bangun dan melihat ibunya ke ruang tengah, tetapi ibu tidak kelihatan, Anapun memanggil-manggil ibunya,

“ Buuu,,ibu di mana? ” sambil berjalan arah kamar mandi.

Alangkah terkejutnya Ana, ketika melihat ibunya terbaring dekat pintu kamar mandi. Dengan histeris Ana berlari merangkul ibu.

“ Ibuuu, banguuunn buuu, “ kata Ana dengan panik.

Tapi ibu diam, mata ibu terpejam. Ana tetap berteriak-teriak memanggil tapi ibu masih tetap diam.

Akhirnya Ana menggendong ibu perlahan-lahan ke kamar. Tidak tau apa yang harus diperbuatnya, sambil menunggu waktu subuh masuk.

Ketika azan subuh terdengar, Ana langsung ke rumah bidan, dan memohon untuk memeriksa ibu karena ibu belum juga sadar. Ketika diperiksa ternyata kepala ibu kena benturan lantai rumah, saat ibu jatuh mau shalat malam.

Ibu bidan menyarankan agar ibu diperiksa lagi ke rumah sakit. Biar tau kondisi ibu yang sebenarnya. Akhirnya ibu dirujuk ke rumah sakit.

Dan sungguh Ana sangat terkejut ketika ibu diperiksa di UGD, dokter bilang,

“Maaf Ya, ternyata ibumu sudah meninggal dalam perjalanan tadi.”

“Apa dok,,nggak mungkin ibu meninggal, ibuuuuuu,,banguuun Buuu,” Ana histeris sambil mengguncang-guncangkan badan ibunya. Ibu jangan tinggalin Ana sendirian Bu, Ana masih butuh ibu, tugas Ana belum selesai untuk berbakti pada ibuuu,,(air mata Ana bercucuran dengan derasnya).

Teman Ana, Rosi yang ikut menemaninya ke rumah sakit, juga tak sanggup menahan air matanya, dan seraya berusaha untuk menenangkan Ana.

“Anaaa, kamu harus sabar Naaa,,Allah lebih sayang pada ibumu, kamu harus ikhlas Naaa.”Rosi berusaha untuk menenangkan Ana, meskipun hatinya ikut hancur.

“Tapi impian ibu belum terwujud Siii,, niat ibu mau ke baitullah belum kesampaian.” isak Ana dalam dekapan Rosi.

“Insyaallah niat ibu sudah bernilai pahala di sisi Allah Naa, sekarang tinggal tugasmu buat doakan ibu biar tenang di sisi Allah.” jelas Rosi dengan penuh haru.

Akhirnya jenazah ibu Ana selesai dimakamkan. Di onggokan tanah yang masih merah ini, Ana bersimpuh di batu nisan ibunya. Sulit buat Ana meninggalkan makam ibunya. Hatinya begitu sedih dan hancur, karena ibunya belum bisa mewujudkan impiannya, impian yang selalu jadi hayalan dari masa mudanya dulu.

“Selamat jalan ibu, wanita hebatku, pahlawanku, meskipun pengabdianku belum usai buatmu, tapi aku yakin, di alam sana engkau akan selalu menjaga anakmu, tenanglah di alam sana Bu, semoga kelak di syorga Allah akan pertemukan kita kembali, Aamiin.” ( dengan berat hati Anapun melangkah pulang meninggalkan tempat peristirahatan terakhir ibunya).

Sungguh Ana tidak menyangka kalau tadi malam adalah malam terakhir dia bersama ibunya. Tidak ada sedikitpun pertanda semua ini akan terjadi. Ana harus ikhlas dengan semua takdir yang telah menimpanya, meskipun kesedihannya semakin memuncak saat ingat impian ibu yang belum tercapai.

Tamat

Solok, 29 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya Allah, jd ikut sefih bcnya..

29 May
Balas

Iyaaa buu

29 May

Mantap buk sek...tapi kok udah tamat ya..

29 May
Balas

Ko cerpen yg ikut lomba ptang buk ben, cma 3 halaman carito ee, hee

29 May

Sedih bana caritonyo ni....

29 May
Balas

Yooo us

29 May

Semoga ibu sudah damai di alam sana buk Yen. Aamiin.

29 May
Balas

Aamiin buu

29 May

Aamiin buu

29 May

Semoga almarhumah husnul khotimah

29 May
Balas

Aamiin

29 May



search

New Post